Puisi

Puisi Daruz Armedian

February 14, 2023

Mungkin Ada

& Mungkin Tak Ada

mungkin ada,

seseorang

duduk di bawah

pohon purba.

matanya menatap kota

yang jauh—

dan meski jauh,

tetap terasa panas,

bau, pengap, sesak

& membosankan.

matanya menatap

kerumunan manusia

            yang jauh—

            dan meski jauh,

            tetap terasa berisik,

            jahat, licik, ambisius,

            penuh dendam

            & sangat menyedihkan.

tapi mungkin juga

tak ada

siapa pun

di sana.

tak ada kota,

tak ada manusia.

angin ketiadaan

berembus dengan percuma.

2022


Perbincangan Tengah Malam

dengan caranya

yang aneh,

sunyi meledak.

serpihnya berserak,

& semesta dimulai.

kekosongan berserakan,

di serpih yang satu,

juga di serpih

yang lain.

apa tak ada

sedikit pun angin?

tanyamu

mencari celah

pada yang mungkin.

dari arah yang jauh,

s  a  n  g  a  t   j  a  u  h ,

bertahun kemudian,

angin bergemuruh.

menyentuh serpihan itu,

menjadikannya basah,

&

kehidupan

dimulai.

cuma di bumi maksudmu?

kau tak memberi waktu.

       tak memberi jeda,

untuk persoalan

selanjutnya.

apa tak ada kehidupan

di planet lain?

di bintang-bintang,

& sejumlah tempat

dari kesunyian?

mungkin ada. mungkin tak ada.

hidup selalu soal menduga-duga.

lalu makhluk hidup yang naif,

dengan keterbatasan

pikirannya,

memberi nama-nama;

ini pohon,        ini gunung,

ini danau,        ini bunga.

itu sungai,        itu laut,

itu teluk,          itu muara.

kau membuka jendela.

biar angin masuk, katamu.

tapi di luar tak ada apa-apa.

udara akhir-akhir ini,

jarang sejuk

meski dini hari.

lalu makhluk hidup yang naif,

dengan keterbatasan

pikirannya,

memberi ruang tumbuh

untuk kehancuran,       kebisingan,

kegaduhan,                  kesemrawutan,

kerusuhan,                   polusi udara

dan lain sebagainya.

kau mengambil sebatang

rokok, dan membakarnya.

mari kita akhiri perbincangan ini.

istirahat.

lalu terjaga.

lalu bekerja.

orang miskin

seperti kita

tak punya banyak waktu

untuk membicarakan semesta.

2022


Cara Terbaik Membuka Mata

Setelah Kehilanganmu

aku ingin tahu cara terbaik membuka mata setelah kehilanganmu,

setelah waktu pelan-pelan jadi gerbong kereta,

membawamu ke arah yang tak ada aku di sana.

aku ingin tahu cara terbaik membuka mata setelah kehilanganmu,

setelah bertahun-tahun sebelumnya, aku terjaga

dalam keadaan jatuh cinta.

aku ingin tahu cara terbaik membuka mata setelah kehilanganmu,

setelah aku paham kau melambaikan tangan,

yang bukan untuk sapaan.

aku ingin tahu cara terbaik membuka mata setelah kehilanganmu.

cara yang sama sekali belum pernah kupelajari,

sebelum kau memilih pergi.

2021


Aku Bermimpi

aku bermimpi

menjadi bayi

yang menangis

karena paham

tangannya tidak

menggenggam

apa pun

kecuali

ketiadaan.


Desember Pada Sebuah Elegi Dini Hari

desember mengubah malam

            menjadi bahasa yang

            tak mudah dikatakan.

orang-orang tampak lebih

            murung dan segalanya

            yang mereka genggam

            hanyalah kekosongan.

orang-orang merencanakan

            sesuatu untuk hari depan

yang mereka sudah tahu

            itu adalah kegagalan,

            atau sekumpulan kemustahilan.

malam jadi tambah kosong,

            langit padam & hujan

            jatuh sebagai gesekan biola

            pada lagu-lagu melankolia.

Mata didera insomnia & Pikiran lelah

bertarung dengan angan-angan

tentang hari dan nasib baik

di tahun yang akan datang.

desember mengubah malam

            menjadi luka yang

            tak mudah disembuhkan,

            menjadi tubuh yang rentan

            jatuh dan dikecewakan.

Jogja, 2021


Menepi

selalu ada hari

di mana seharusnya

kau menepi

dan menyembuhkan

            luka-lukamu sendiri.

orang-orang mungkin

bisa memberikan pelukan,

tapi tidak untuk ketenangan

            jangka panjang.


Daruz Armedian, lahir di Tuban. Sekarang tinggal di Jogja. Tahun 2016 dan 2017 memenangi lomba penulisan cerpen se-DIY yang diadakan Balai Bahasa Yogyakarta. Tulisannya tersiar di pelbagai media cetak dan daring.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *