Nelayan Kata
Biar saja hujan menggenang
menjadi sungai
di belantara sajakmu
yang banal
agar ikan-ikan yang berenang
di kamusmu tahu bahwa hujan
masih setia
mengunjungi mereka
Biar saja biduk air itu
Membuat kau
Jadi satu-satunya nelayan
Yang menjaring sajak
Biar rindu menggenang
Bagai hujan yang setia
Mengunjungi kamus
Dan ikan-ikan
Pranajiwa
Mata hati yang bisu
Lidah yang kelu
Belulang
Yang menyimpan
rahasia masa depan
lampu jalanan yang redup
dan langit yang diterangi bintang-bintang
lima jam perjalanan
atau beribu menit lagi
menuju putaran bumi
Indera mencium
Dan hati merasa
Tetapi tubuh hanya pasrah
Terhanyut
Negeri yang menyediakan sembilu
Dan belati, bedil dan peluru
Kapan waktu saling membidik
Dan menusuk
Bola mata melintas kota kecil
Makin rabun oleh uap dan embun
Menuju tepi-tepi yang sama
Rumah-rumah hancur
Dan dada yang berdebar
Yang ringkih
Mengepakkan sayapnya
Mengatasi nyeri
Akan maut
Tak Terasa
Tak terasa sunyi terbelah dua
dan cintamu masih awet saja
Kumismu tak terasa beranjak dewasa
Makin jantan dan memesona
Tak terasa berapa dekade
Merdeka telah jadi penjara
Dan kanakmu yang lucu
Sudah tumbuh jua taringnya
Mau ngembara dan merdeka
Dari kungkungan dan pelukan waktu
Mau berpotret diri di sini
Untuk luka yang tak terasa
Dan tampang waktu
yang makin merana
Cinta Si Alex
Cuma sepotong kampus
Yang mesti dilipat
Dan sepotong sastra
Yang mesti digunting
Untuk isyarat cinta yang cuma angin lalu
Si Alex pria bermasalah itu
Belum siap menerima
bayangan di kamar mandi
dan hologram
di kejauhan pantai
Alex dilanda sepotong cinta
yang mosaiknya
ibarat badai sepi
tak berkesudahan
Filter Ketakutan
Aku pasang filter ketakutan
Supaya bisa sikat gigi dengan tenang
Filter etika untuk letupan tak terduga
Daun sirih dalam rangka kumur-kumur
Filter kejujuran untuk aku
Yang semakin tolol
Filter ketololan untuk bisa dikenang
Sebagai penampil berbakat
Kapal sandar tanpa filter untuk
Merompak dan menyisakan
Kuburan pembajak
Filter kenaifan agar tidak dituduh
Berpolitik hingga aku
Hancur menjadi pecahan filter
Yang bukan siapa-siapa lagi
Luka Kita
Semoga waktu sudi
Meminjamkan dirinya
untuk takdir yang menunggu
Bola Mata Adam
Pada adam ada satu kata atau satu nama
Yang masih rahasia
Testimoni: jangan beri dia bola matamu
Bola matanya bola mata Adam
Semua pesona ada pada Adam
Ia kesayangan Tuhan
Dari-Nya Adam belajar nama-nama
Dalam Adam ada Hawa
Nama baru bagi Adam
Testimoni: jangan sodorkan padanya namamu
Di lubuk hati Adam tersimpan
Segala nama yang dirahasiakan
Jangan kagumi Adam
Nanti ada yang cemburu
Jangan jebak Adam
Nanti lahir kisah-kisah baru
Pada Adam ada satu kata atau satu nama
Yang hingga kini masih rahasia
Di bola matamu.

Deny Firmansyah, S.S, bekerja sebagai staf litbang lembaga pendidikan di Bekasi.