Burasa’
Hai anak lelaki
Ambil kulit pokok pisang itu
Jemur dan jadikan tali temali
Ikatlah nasi santan yang ditaburi ibumu dengan garam
Yang telah ia bungkus dalam daun pisang
Ikatlah hai anak lelaki, dua tiga atau empat serumpun
Jagalah api. Lihat ibumu menanaknya di atas tungku semalam suntuk sampai ia terkantuk-kantuk
Burasa’ itu bekalmu dari tangannya, merantaulah
Pulanglah kelak
Jangan pernah lupa cara mengikatnya
Sekalipun dunia telah mengajarkan banyak
Ingat dari mana kau pertama kali berangkat.
Makassar 2023
Tamu
Ada yang pamit
Ada yang bersedih
Bukan sebab yang pamit akan pergi
Tetapi yang bersedih menangis apabila yang pergi datang kembali sementara dirinya sudah tiada lagi
Makassar 2023
Lebaran dan Dua Orang Tua
Takbir bersahut
Nasu palekko
Burasa’
Di tata di atas nampan
Ada dua orang yang ompong giginya bungkuk punggungnya
Laki-laki dan perempuan bersarung berkerudung
Duduk berhadapan di lantai menekuri nampan
Perempuan berkerudung harap cemas membaca
Pesan yang datang di telepon genggam bututnya
“Maaf lahir bathin. Ananda masih sibuk, tak jadi mudik”
Lantas ia berkata pada laki-laki bersarung, “Anak kita ketinggalan kapalnya”
Makassar 2023
Bocah dan Kata-kata
Bocah laki-laki itu memunguti kata-kata yang melompat garang dari bibir bapaknya. dikulumnya kata-kata itu hingga gembung pipinya. pipinya kempis dan di kepalanya kata-kata itu telah duduk-duduk manis
Bocah laki-laki itu rajin sekali mengabsen kata-kata yang duduk manis setiap hari. Mahir pula ia mengawinkan kata-kata itu hingga mereka beranak-pinak di mulutnya.
Makassar 2023.
Eboni
Tahukah kamu? Eboni itu
Sekarang tidak lagi ia dipanggil begitu
Ia patung ia kapal-kapalan ia mobil-mobilan ia vas
dalam lemari atau di atas meja pajangan untuk dipandang dikagumi tetamu kadang pula diabaikan sampai berdebu
Pernahkah kau bertanya?
Adakah ia gundah?
Rindukah ia pulang menjadi dirinya di hutan berdiri sebagai pohon bersama semak belukar dan kijang dan burung-burung dan kabut yang turun menciumi pucuk-pucuknya?
Mari kita tanyakan
Pasang telingamu tajam-tajam
Mungkin ada sesuatu yang ia ingin ia katakan
Makassar 2023
Diana Rustam, menulis puisi dan cerpen di media sosial. Beberapa karyanya telah dimuat di media sastra online dan koran lokal.
Keren puisi-puisinya. Sukses terus, Mbak Di ????