Bunuh Diri
: n
kau ingin berhenti bunuh diri
aku tahu.
pikiran-pikiranmu yang berkicau kacau itu
ingin kau padamkan dengan tembakan
dan dalam peluru panas itu
kuburanmu memisahkanmu pada rumah
tapi kau ingin selalu pulang, segera
katamu melayang-layang sungguh perih
tapi hidup pun tak menagih
jangan minum pil tidur lagi
sebab ia memakamkanmu perlahan-lahan
2022
Bekas Tembakan
: kurt cobain
di bekas tembakan itu
udara saling menjenguk
dalam suhu yang beku
di simpang waktu
kau mengucapkan dada!
sambil melambaikan tangan
bagi lubang bekas peluru leleh itu
ingatanmu tak juga rampung
kepalamu tetap riuh seperti suara penonton
saat konser sedang berlangsung
2022
Setelah Kepergian
setelah kepergianmu yang mendadak itu
tiba-tiba seluruh hari menjadi baik?
aneh kiranya memikirkan apa yang terjadi
kau begitu sulit mempertahankan diri
nyaris setiap hari kau merasa sepi
dan ingin mati saja
hari baik-baik saja, dan memang begitu
tapi kamu yang tidak baik-baik saja
lagu gelap itu terputar
mematahkan udara kamar
seorang perempuan cemas
tubuhnya lebam-lebam seperti
bakpao isi kacang hijau
yang nampak isinya dari luar
sehabis selamat tinggal itu
melayang memotong nadimu
darah menangis sepanjang lantai kamar
yang mulai dingin, lembab, dan
dikerumuti semut-semut
selembar puisi jatuh dipeluk darah
kata-katanya lebih merah dari darah
2022
Mendengarkan Musik-Musik Sedih
seorang perempuan suka
mendengarkan musik-musik sedih
ia memutarnya siang dan malam
waktu mengaku lelah dan bosan
memperingatkan maunya
yang tak pernah mengalah
tapi seperti halnya perempuan lain
yang sedang dilanda kepiluan
semua hari terasa beterbangan
mustahil disentuh dan ia
seperti berada di sebuah sudut terpencil
hanya ditemani dinding muram
dan suara lagu dari musik yang terputar
aku ingin sekali berkata padanya
kalau sepi dan musik bisa membawanya
hanyut pada makam-makam tua
tapi tentu saja aku tak bisa
sebab aku tak pernah mengenalnya
perempuan yang suka
mendengarkan musik-musik sedih itu
2022
Usaha Mengobati Patah Hati
ketika kau patah hati berbaringlah di ranjang puisi
bantal yang empuk dan selimut yang hangat akan memelukmu
sehingga kau tak merasa sendiri lagi
pandang pula langit-langit kamar puisi. kau temukan bintang-bintang
kau temukan angin menggulung awan dan udara putih lagi sejuk
dadamu tak usah berkobar-kobar api
rasakanlah semilir yang datang dan pergi
terkadang pikiran sumpek dan cupet itu berasal
dari dendam yang diam-diam merencanakan penyesalan
maka tak usahlah jalan-jalan di luar ada peperangan
lebih baik memasuki kamar puisi
membaringkan diri di ranjangnya yang peduli
dan sejenak letakkan kesedihan dekat jendela
sebentar lagi ia akan berubah jadi pot dengan bunga
atau guguran daun saja atau burung yang terbang ke angkasa
2022
Ibadah Sepi
jam dua pagi aku bangun dari kasur
suara detik nyaring
menyisir ke sudut ruangan terpencil
dingin memutih pada udara
air kran berbunyi menyentuh hati
aku terpaku pada bayang-bayang gaib
sajadah yang tergelar
kubah megah masjid entah
kepalaku seolah telah lepas dari tubuhku
dan mataku seakan menghapus ketakutan
dan menyisakan cuma keindahan
nyaris ke puncak puisi
2022
Putih
adalah buih-buih di pantai
adalah awan gemawan di langit
adalah lampu-lampu kota
adalah bulu-bulu burung
adalah hati seorang pecinta
yang serupa cermin bagi Kekasihnya
2022

Khanafi, lahir di Banyumas, Jawa Tengah. Tulisan-tulisannya berupa puisi, cerpen dan esai tersiar di berbagai media massa, serta terikut dalam buku-buku antologi bersama. Sehari-harinya bekerja sebagai editor lepas, penerjemah lepas, dan penjual buku-buku baru maupun lawas. Sekarang tinggal di Srandakan, Bantul, Yogyakarta bersama istri, sembari melukis dan bikin aneka kerajinan dan tentu saja masih terus aktif menulis. Penulis bisa dihubungi melalui email: afisaja043@gmail.com.