sehabis membacakan buku dongeng
ibu pergi menutup pintu kamar
kepalaku jatuh ke lantai
lalu aku tidak mengenali apa pun
tokoh-tokoh dalam dongeng
mengubur tubuhku di negeri yang jauh
Tag: galuh ayara
“Kenapa? Apa yang membuat hidupmu berat?”
Aku bertanya sembari membenahi posisi dudukku di atas tatami.
“Entahlah. Kadang aku merasa dikejar-kejar sesuatu di kota ini hingga aku sangat takut dan tertekan.”
Yang kunaiki hari ini adalah kereta uap yang ke-lima. Masih tersisa dua puluh dua. Artinya aku masih harus mempersiapkan diriku pergi ke dua puluh dua kota berbeda. Dan… tentu saja, tabunganku mulai menipis. Aku akan jatuh miskin setelah perjalanan selesai. Tapi aku tidak peduli, bahkan jika seluruh yang kumiliki di dunia ini akan habis terkuras.