dari itu aku tak lagi bercermin pada
zaman dan kenyataan ini. sebab bercermin
pada kaca pun wajahku berganda.
Tag: puisi norrahman alif
orang-orang memilih mati
di tengah virus gigil waktu
menjangkit kompilasi tubuh malam
mata-mata telah memborgol kelopaknya
waktu-waktunya berselimut mimpi
dan ia rindukan sedap kopi pagi hari.